JAKARTA, KOMPAS.com - Analis dari Institute for Energy Economics and Financial Analyis (IEEFA) Putra Adhiguna menyatakan bahwa, konsumsi Bahan Bakar Minyak ( BBM) di Indonesia lebih boros dibanding beberapa negara lain. Dari data IEEFA, konsumsi BBM untuk kendaraan ringan konvensional di Tanah Air mencapai lebih dari 8 liter per-100 kilometer (km).
Baca juga: Rasanya Kencan Harian Bersama Honda Genio. Klaim hitungan Honda menggunakan metode ECE R40, rata-rata konsumsi bahan bakar miyak ( BBM) tergolong cukup tinggi, mencapai 59,1 kpl. Untuk itu Kompas.com, ingin membuktikannya apakah bisa mendekati angka tersebut. Tentu saja metode yang dipilih tidak sama.
Kondisi ini membuat konsumsi bahan bakarnya terbilang irit. Setelah menempuh rute sejauh 79 km, dengan kecepatan rata-rata di MID sekitar 26 km per jam, konsumsi BBM-nya tembus 15,1 km per liter. Saat dipakai melaju di Jakarta yang padat, mengendarai Xpander pun terasa kompak.
Selain biaya untuk beli bensin yang tinggi, konsumsi BBM termasuk boros. Untuk mesin bensin, Toyota tidak melakukan perubahan yaitu 1TR-FE 2.000cc 4 silinder 16 valve DOHC dengan tenaga 137 hp dengan torsi 183 Nm. Sekarang, kita telisik lebih jauh untuk performa tiap varian mesin diesel pada Kijang Innova.
uji ukuran konsumsi BBM Pertalite Honda CRV 2.4 Prestige 2400 cc dengan metode Full to Full yaitu sebelum memulai perjalanan, mobil diisi dengan full tank BB
Jadi, konsumsi bahan bakar mobil tersebut adalah 12,63 Km/Liter. Sementara untuk biaya per kilometer bisa kamu ketahui dengan rumus ini harga bensin dibagi dengan konsumsi BBM. Biaya per Kilometer: Rp6,800 : 12,63 Km/Liter = Rp535,8 per kilometer. Hasil perhitungan bisa menyesuaikan dari berbagai aspek, baik internal maupun eksternal.
.
konsumsi bbm honda stream 2000cc